Cikoneng, Jawa Barat
19 November 2021
Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur.
13 Mei 2023
Dunia yang besar dan luas terkemas dengan rapi didalam kepala-kepala kecil, sebagai gelak tawa atau garis dan warna. Menyenangkan ketika berkumpul dan berbagi, mereka bersama-sama membangun istana imajinasi. Di balik semua kesederhanaan tersebut, akan lebih lengkap ketika mereka memiliki sesuatu yang dapat menuntunnya menuju dunia luas sesungguhnya.

Anak-anak adalah halaman kosong yang bersih dan lugu, mereka dapat menggambarkan apa saja yang hadir dalam dunia mereka. Warna, garis dan bentuk yang sesuai dengan karakter mereka.
Pendidikan hadir sebagai sesuatu yang menuntun mereka untuk menentukan warna apa saja yang mereka tuang dan bagaimana caranya menggunakan kuas. 

Namun ironisnya, pendidikan tidak semata-mata hadir secara menyeluruh. Ia seperti memiliki syarat, yakni tenaga pengajar, akses dan fasilitas. Maka ruang-ruang kelas untuk memperoleh pendidikan formal dapat dikatakan eksklusif, mengingat bagaimana kesenjangan sosial dan ekonomi masih menjadi persoalan besar di Indonesia. Dengan keadaan tersebut, kelompok-kelompok yang dimarjinalkan tentu akan mendapatkan kesulitan dalam kesetaraan hak.
Namun, pendidikan lebih dari itu. Seperti yang dikatakan Paulo Freire, pendidikan bertujuan untuk membuat manusia mampu berkehendak dan mengontrol mereka tanpa adanya paksaan. Memberi kebebasan dan memanusiakan manusia. Untuk mampu berkehendak, tentu manusia membutuhkan sebuah bekal. Pembekalan tersebut adalah pendidikan yang hadir dengan tujuan mulianya, meningkatkan kualitas hidup dan membangun karakter manusia melalui pendekatan yang humanis.
Melalui pembelajaran kontekstual, mereka dapat memahami apa yang terjadi disekitarnya. Sekaligus mengembangkan kemampuan kognitif, terutama menumbuhkan rasa empati. 
Semua anak memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan dan pengetahuan, untuk menentukan bagaimana mereka kelak, untuk menggambar dan mewarnai sendiri kertas kosong yang mereka miliki. Dengan kesadaran masyarakat, semangat pendidikan mampu melawan keterbatasan yang ada. 
Abidin Z, Ismail T. 2018. Perbandingan Tujuan Pendidikan Untuk Membentuk Manusia Ideal Menurut Paulo Freire dan Muhammad Iqbal. SUHUF, Vol. 30, No. 1,1-18
Husni, Muhammad. 2020. Memahami Pemikiran Karya Paulo Freire “Pendidikan Kaum Tertindas” Kebebasan Dalam Berpikir. Al-Ibrah Vol. 5 No. 2
Tugas JOL
Published:

Tugas JOL

Published:

Creative Fields